Apakah Indonesia Siap Menghadapi MEA?
Sebenarnya jika
dikatakan siap, Indonesia belum benar-benar siap. Masih banyak hal yang harus
dipersiapkan dengan matang. Contoh nyata dalam urusan pendidikan, kualitas
pendidikan kita masih jauh tertinggal dengan negara-negara tetangga seperti
Malaysia dan Singapura. Masih banyak anak-anak yang putus sekolah akibat
ketiadaan biaya. Maklum, biaya
pendidikan negeri ini masih tergolong mahal untuk mereka masyarakat ekonomi
menhengah ke bawah. Sedangkan MEA membutuhkan Sumber Daya Manusia yang
berkualitas dan terdidik. Sudah bisa dipastikan jika dalam aspek pendidikan
Indonesia masih belum benar-benar siap.
Selanjutnya
masalah generasi muda. Seiring bergulirnya arus globalisasi yang kian deras.
Generasi muda banyak terpengaruh oleh budaya-budaya barat dan teknologi.
Pesatnya perkembangan teknologi telah melenakan generasi muda. Generasi muda
menjadi malas untuk belajar keras. Mereka lebih memilih memainkan smartphonenya
untuk berselancar di dunia maya. Ketimbang harus membuka buku pelajaran.
Keadaan ini memang cukup mengkhawatirkan, meski telah di depan mata namun
generasi muda belum sadar akan hadirnya MEA.
MEA memang tidak
bisa dianggap sepele, persiapan dalam berbagai bidang harus benar-benar matang.
Terutama untuk generasi mudanya, generasi muda merupakan tombak utama bangsa.
Nasib negeri ini tergantung di tangan generasi muda. Mulai saat ini generasi
muda harus digembleng dan ditempa. Penanaman jiwa wirausaha juga harus
ditanamkan di bangku sekolah. Agar generasi muda tidak hanya berpikir setelah
lulus cari kerja, namun setelah lulus langsung wirausaha. Semua hal tersebut
dapat dicapai jika pemerintah bersinergi dengan guru untuk memasukkan mata
pelajaran berwirausaha dalam kurikulum.
Bisa kita
bayangkan jika generasi muda ini tidak siap menghadapi MEA. Tentu keadaan
negeri ini menjadi sangat terpuruk dan tertinggal. Bahkan jika generasi muda
bangsa ini tidak berkualitas. Sudah bisa dibayangkan negeri ini akan ditempati
dan dipenuhi oleh tenaga-tenaga kerja asing yang lebih berkualitas. Tentunya kita tidak ingin bukan dikalahkan
oleh mereka? Jangan sampai kita menjadi budak di negeri kita sendiri.
Untuk itu, sebelum
semuanya terlambat. Sebelum nasi menjadi bubur. Kita harus mempersiapkannya
mulai dari sekarang, terutama generasi muda. Sebagai generasi penerus bangsa
jangan hanya bersantai dan dilenakan oleh kemajuan teknologi dan gaya hidup
hedonis. Tentunya peran pemerintah juga sangat penting. Bagaimanapun juga
pemerintah adalah penentu segala kebijakan di negeri ini. Segala persiapan dari
berbagai aspek harus benar-benar matang. Supaya Indonesia tangguh menghadapi
MEA
Komentar
Posting Komentar